Perwakilan Kec. Kateman, raih Dara Indragiri Hilir 2014

Tembilahan- Pemilihan Bujang & Dara Sri Gemilang Kabupaten Indragiri Hilir telah digelar beberapa waktu yang lalu. Pemilihan duta wisata yang digelar setiap tahun itu merupakan salah satu perhelatan yang bertujuan memperkenalkan potensi pariwisata dan kebudayaan daerah.

Berbeda dengan kabupaten lain, Indragiri Hilir merupakan satu-satunya kabupaten yang menyelenggarakan pemilihan Bujang dan Dara dengan 3 kategori, yakni Anak-anak, Remaja, dan dewasa.
Vivien tampil dalam busana adat melayu harian
Tampil dalam busana adat melayu

5 pasang Finalis Bujang dan Dara Indragiri Hilir 2014


Terkhusus Bujang dan Dara dewasa yang terpilih akan mewakili kabupaten Indragiri Hilir di Pemilihan Bujang Dara Tingkat Provinsi Riau nantinya.
Vivien yang sapa diakrab merupakan putri dari pasangan Agus Suwito dan Rahmi. Ia terpilih sebagai Dara Sri Gemilang  Inhil  2014. Sulung dari tiga bersaudara ini merupakan putri daerah asli Sungai Guntung, Kecamatan Kateman. “Awalnya saya tidak menyangka akan menang, karena saya datang dari Guntung sementara peserta lain memang asli dari Tembilahan. Di Tembilahan saya menumpang di rumah saudara” kenang pemilik nama asli Vivien Anjadi Suwito.

“Saya senang berorganisasi, dan kebetulan berteman dengan beberapa Bujang Dara dari kabupaten lain. Mereka menyarankan saya untuk ikut pemilihan juga. Bahkan saya ditawarkan untuk ikut di kabupaten lain” ungkap gadis kelahiran 2 Mei 1992 ini.

Ia menuturkan bahwa masih begitu banyak tempat wisata di Inhil yang belum dikenal masyarakat Riau bahkan masyarakat Inhil sendiri. Menurutnya, ada banyak factor suatu potensi pariwisata itu kurang dikenal. Diantaranya adalah kurangnya sosialisasi, infrastruktur pendukung yang kurang memadai, kurangnya pemahaman masyarakat setempat.
“Saya yakin dan percaya, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Indragiri Hilir sudah berupaya memperkenalkan pariwisata Inhil ke masyarakat, tingkat provinsi, bahkan ke nasional.”imbuh alumni SMAN 1 Kateman itu.

Vivien Anjadi Suwito saat menjawab pertanyaan dari dewan juri di 5 besar

“Sebagai anak muda, saya tidak muluk-muluk dalam mensosialisasikan budaya dan pariwisata Inhil. Saya yakin dan percaya, bahwa sebagian besar anak muda dan masayarakat kita lebih suka baca status di gadget seperti status di Facebook, Twitter, atau BBM, daripada membaca buku pariwisata, membaca baliho, apalagi jalan-jalan ke museum. Artinya apa, kekuatan media social pada hari ini memegang peranan sangat penting, dan saya ingin menggunakan itu sebagai sarana promosi wisata dan budaya. Karena menurut saya itu lebih “kena”. Tidak hanya masyarakat Inhil saja yang tahu, tapi bahkan seluruh dunia bisa membaca dan melihat nya melalui dunia maya. Saya rasa itu cara yang mudah, murah, efektif, efisien, tepat sasaran, dan “anak muda banget”..hehehhe…” selorohnya sembari tertawa.
Diberdayakan oleh Blogger.