Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

Olan 1992

Aku ingin hidup bersama kamu dimana pun vivien .
Bahkan kalau kita harus keluar dari bumi ini pun aku mau asal bersama kamu.

Aku tau sangat berat jalan kita ke depan nya, aku tau sangat berat untuk aku supaya bisa hidup bersama kamu nanti.
Tapi aku ingin kamu tau bahwa aku memang mencintai kamu.

Aku tidak peduli kamu putri ataupun tidak
Aku tidak peduli kamu mc ataupun tidak
Aku tidak peduli kamu pakai make up atau pun tidak
Aku tidak peduli dengan semuanya .
Yg aku peduli dan inginkan hanya diri kamu sendiri.
(Just Vivien)

Kamu adalah semoga terbesar aku, kamu adalah alasan yang selalu aku usahakan.

Aku tidak tau sanggup atau tidak, tapi kamu harus percaya bahwa aku selalu mengusahakan segala sesuatu nya untuk kamu dengan seluruh tenaga aku, baik yg kamu lihat ataupun yg kamu tidak lihat

Aku sayang kamu vivien.
-olan 1992

GILA BUNGA EPISODE 3 : HOBI, BIKIN LUPA DIRI (SPESIAL DONY)



GILA BUNGA
EPISODE 3 : HOBI, BIKIN LUPA DIRI (SPESIAL DONY)

Hobi adalah suatu hal yang sangat kita sukai dan bisa melepaskan stress ataupun ketegangan dalam menjalani kehidupan..(ceeileeehh). Salah satu hobiku adalah dunia public speaking dimana aku senang berbicara didepan umum, berbagi cerita atau membawakan suatu acara. Dan tentu saja hobi ini adalah hobi yang menghasilkan.
Aku memiliki hobi baru. Hobi baru yang aku geluti saat ini cukup menggelitik. Yakni berkebun tanaman hias. Untuk saat ini, hobi ini hanya menghasilkan bunga-bunga cantik tapi menguras isi kantong. Ada kepuasaan tersendiri ketika menanam bunga-bunga itu dari tangan sendiri. Apalagi tumbuh subur dan berbunga. Namun ini pula lah yang membuat aku menjadi sedikit “lupa diri” dan “lupa waktu”. Setiap pagi aku menyiram bunga dihalaman. Setiap sore, selain menyiram, aku juga sering melakukan “bongkar pasang” tanaman dari polybag ke tanah atau ke pot bunga. Atau juga memindahkan bibit-bibit yang tumbuh dari tempat persemaian ke tanah.
Jika sedang melakukan hal ini, aku merasa memiliki dunia sendiri dan berteman dengan bunga-bunga. Aku tidak ingin diganggu! Bahkan taring dan tandukku akan keluar jika ada yang mengusikku. Bahkan aku menjadi tidak peduli dengan apapun yang terjadi, saking fokusnya pada mengurus akar-akar tanaman.
Suatu hari, kekasih tercinta yang jika Allah izinkan akan menjadi imamku kelak (amiiiiiinnnn), menelponku. As always dia hanya ingin tau aku sedang apa, bersama siapa, dan dimana. Karena aku sedang sibuk mengurus tanah, aku merasa sangat terganggu. Singkat cerita, kami pun bertengkar hebat hanya karena aku terlalu sibuk mengurusi bunga sementara dia merasa terabaikan. Pada saat itu aku seperti orang kerasukan bunga (widiiwwww…serem amat!). aku benar-benar cuek sama Dony dan meminta untuk tidak menelpon selama 3 hari, karena aku ingin fokus berkebun beberapa hari. Dony pun juga seperti orang kesurupan begitu tau bahwa aku lebih memilih mengurus bunga ketimbang mengangkat telpon darinya.
Suatu sore, seperti biasa, aku tengah duduk di saping rumah dengan tangan berlumur tanah. Yup, aku sedang menanam koleksi mawar merah ku di tanah yang baru saja digemburkan dan dicampurkan dengan tanah berkompos. Tiba-tiba, datanglah dua lelaki ceriwis yang sangat aku kenali seperti adikku sendiri. Yup, Okta Hari Mulya dan Ditra Deinka. Mereka turun dari motor dengan membawa bouquet mawar merah. Aku bingung. Siapa yang wisuda ya hari ini?. Mereka cekikikan. Ketawa tidak jelas melihat aku yang terlihat menggembel dengan wajah lusuh dan berlumuran tanah.
“Dek, siapa yang wisuda?” tanyaku mengeryitkan dahi seraya membersihkan tanah-tanah (untung cacingnya gak ikut)
“Gak ada yang wisuda…” Kata Okta
“Lah terus ini bunga buat siapa?” kataku masih belum mengerti.
“Buat kakak!” kata Ditra sembari menyodorkan bunga yang didepannya ada sebuah kartu ucapan berbentuk hati.


“Apaan nih..” kataku sembari mencoba membaca kata-kata di dalamnya.
“Buka aja…” kata mereka sambil tertawa ceikikan.














Kontan saja aku tertawa terbahak-bahak…
“Huaaaaaaahahahahahaha….. kok bisaaaaa?? Ini pasti kerjaannya Dony nih!” kataku sembari tertawa terharu gimana gituuu….
Yup! Bunga mawar merah yang terbuat dari kain flanel disusun cantik menjadi sebuah bouquet romantis yang disisipi kartu ucapan.
Aaaargghhhh…….
Dari sekian banyak Dony mencoba memberikan kejutan, baru ini yang benar-benar tidak ketahuan. Sama sekali! Biasanya, aku selalu bisa menebak apa yang akan dia lakukan. Karena aku selalu bisa “menggali” sedikit demi sedikit info kejutan sampai akhirnya aku tahu apa kejutannya nanti. Tapi sore ini, aku benar-benar pengen ketawa terbahak-bahak…. Antara terharu, geli-geli gimana gitu, dan juga perasaaan bahagia yang bercampur aduk.
Terima kasih ya sayang, Dony Farnando atas kejutannya. AKU BAHAGIAAAAAA BANGET!!
 I Love U.

GILA BUNGA ; EPISODE 2



GILA BUNGA
EPISODE 2 : MAWAR, SI RATU BUNGA

Yupp….Si Ratu Bunga, adalah julukan yang disematkan pada mawar. Dari beberapa tanaman bunga yang aku miliki, mawar adalah jenis bunga yang paling banyak aku tanam. Mulai dari varietas mawar lokal, mawar floribunda, dan mawar semi Holland. Mulai dari mawar merah, pink, orange, kuning, putih, sampai warna putih avalanche. Menanam mawar adalah kesenangan tersendiri bagiku. Apalagi ketika melihatnya berbunga…aahhh…cantikk banget.
Mawar lokal adalah mawar yang biasa ditanam sebagai penghias taman dirumah. Kelopak bunga nya lebih kecil dan sedikit. Mawar floribunda adalah mawar dengan banyak kuntum bunga dalam satu tangkai. Sementara mawar semi Holland adalah mawar yang paling aku favoritkan. Mawar ini merupakan hasil teknik okulasi antara mawar Holland yang ada di Belanda (hanya bisa tumbuh di lingkungan dingin) dengan mawar liar yang bisa tumbuh dengan lingkungan panas seperti di Pekanbaru. Mawar semi Holland banyak ditanam di Bandung karena suhu udaranya yang lebih dingin dan biasanya ditanam sebagai bunga potong.
So Guys! Kalo kalian search di google atau lihat handbouquete bunga mawar asli yang cantik, itu adalah jenis mawar semi Holland. Kelopak bunganya besar, berlapis-lapis, harum, mekar tahan lama, lebih indah, dan lebih “mawar” banget deh! Jenis mawar ini tidak terlalu sering berbunga, tapi sekali berbunga…beeeeeuuuhhhh……lewaaaaattt deeh Bunga Citra Lestari…hahahaha. Itu sebabnya kenapa mawar semi Holland harga tanamannya lebih mahal daripada mawar lokal biasa. Kalo mawar lokal kecil harga nya berkisar Rp.7.500-Rp.10.000 per polybag, sementara mawar floribunda berkisar Rp.15.000 per polybag. Sementara untuk mawar semi Holland harus merogoh kocek Rp.25.000 per polybag untuk warna bunga standar seperti merah, pink, dan orange. Sementara Rp. 40.000 per polybag untuk warna bunga yang lebih cantik lagi seperti white avalanche yakni kelopak putih dibagian luar dan kelopak berwarna pink salem lembut dibagian dalam (ini warna mawar terbaru yang aku beli, eh lebih tepatnya dibeliin Dony…wekekekeke).
Saking tergila-gilanya pada mawar, aku bahkan rela menahan malu demi mendapatkan beberapa batang mawar yang bisa aku tanam dengan teknik perbanyakan vegetatif yakni stek batang. Misalnya ketika aku pergi ke Kota Dumai dalam rangka MC Grand Opening Agung Toyota Dumai, kami menginap sebuah penginapan executive. Di samping tempat penginapan kami ada rumah warga yang memiliki pohon mawar (POHON! bukan tanaman lagi bbrohhh….udah jadi pohon!). Pohon mawar itu berbunga sangat lebat dan sehat, berwarna pink dengan kelopak bunga berlapis2. Aku benar-benar menjadi gila karena melihatnya. Tak tenang hati karena ingin sekali menanam mawar jenis itu. Akhirnya, aku benar-benar mengalahkan rasa malu, segan dan takut pada pemilik rumah dan dengan segenap kekuatan dan keyakinan diri aku berhasil mendapatkan 5 batang mawar dengan ukuran sekitar 50 cm. Batang itu aku potong-potong menjadi 18 batang dan kemudian direndam didalam air sepanjang perjalanan pulang ke Pekanbaru. Bukan main senang hati aku!
Tunggu kelanjutan cerita mawar nya yaa…

GILA BUNGA : EPISODE 1



GILA BUNGA
EPISODE 1 : AWAL MULA GILA BUNGA

Mungkin itu adalah salah satu dari begitu banyak ungkapan yang bisa menggambarkan apa yang ada dipikiran aku saat ini. Yup! Sedang gila-gila nya menanam bunga. Ini semua berawal dari halaman belakang rumah yang penuh dengan semak belukar dan hutan belantara…hahaha… yup, karena tidak pernah diurus dan malas mengurusnya, halaman dibelakang  rumah ditumbuhi dengan rumput-rumput liar yang tinggi dan semak. Aku bahkan pernah menebasnya, namun karena tangan lecet-lecet pegang parang, alhasil aku berniat membayar orang saja untuk menebas rumput sekaligus memberi pagar pembatas dari halaman orang lain.
Suatu sore, aku mengutarakan niat itu pada adik lelakiku, Ari.
Aku : “Ri, kita harus akhiri semua ini! Kita harus binasakan rumput-rumput tak berguna ini!” (Kataku dengan semangat).
Ari : “Untuk apa memangnya?” (jawabnya sederhana)
Aku : “Ya, aku mau rumput ini dibersihkan, ditanamin bunga, dibuat taman kecil. Aku bayar orang aja ya buat nebas rumput ini” (kataku sembari menjelaskan)
Ari : “Gak usah dibersihin! Biar aja gini” (Katanya santai)
Aku : “Aii, kenapa pulak gak usah dibersihin?” (mata melotot)
Ari : “Biar aja rumput-rumputnya tumbuh subur. Biar makin banyak oksigen yang dihasilkan untuk kita…” (pergi berlalu)
Aku : “Ariiiiiiiiiiiiiii……” (kemudian terdiam dan melongo)
Alhasil, esok harinya aku sudah tidak tahan lagi dengan rumput-rumput yang kian hari kian sejahtera hidupnya di halaman rumah. Aku memanggil seorang tukang untuk mengerjakan pagar pembatas halaman belakang rumah dan pagar putih minimalis untuk didepan rumah sekaligus membersihkan rumput-rumput liar itu.
“Yes! Berakhir sudah hidup kalian sampai disini!” (batinku sembari tersenyum sinis pada rumput-rumput yang tumbang tergolek tak berdaya).
Sejak saat itu, entah hantu bunga darimana yang merasuki pikiran aku sehingga aku benar-benar jatuh cinta pada dunia berkebun tanaman bunga hias. Yup, bukan tanaman buah atau apotek hidup, tapi tanaman bunga hias. Seakan ada energi positif yang bisa aku serap dari bunga-bunga yang bermekaran. Dari situlah awal mula kegilaan ku pada bunga hingga sekarang. Padahal dulu, aku tidak terlalu tertarik dengan yang namanya menanam bunga. Entah ini hobi musiman atau hanya sementara. Tapi yang pasti, aku sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk ini semua. Pada saat beli bunga, gak terasa. Pas udah sampe dirumah, baru sadar bahwa cukup banyak modal yang dikeluarkan untuk sekuntum mawar cantik.
Itulah hobi, yang terkadang bisa membuat lupa diri……

Bersambung………..

Foam Party

Aku dan Donnie Farnando berkunjung ke Batam beberapa waktu yang lalu dan bertemu dengan beberapa teman disana. Kami memutuskan untuk jalan2 ke Ocarina Batam yang sudah lama sekali direncanakan, tapi belum kesampaian.
Akhirnya kami pun sampai. Dari kejauhan, terlihat gumpalan2 putih beterbangan dan ramai sekali orang yang menyaksikannya.
Ternyata, itu adalah gumpalan busa-busa yang ditiup melalui sebuah blower besar dan air sabun bertangki2.
Yah... kami pun tak tinggal diam.
Keluarkan hp > Camera > Cekreeekkk...

Kehilangan Handphone

Ceritanya akhir Desember yang lalu, aku kehilangan Smartphone yang biasa aku pakai untuk komunikasi dan dokumentasi (baca:selfie) pada saat  menjadi MC di suatu acara.
Beruntung, aku masih memiliki hp kecil yang memungkinkan aku untuk tetap berkomunikasi meski tanpa sosial media.
Aku : "Syg, handphone aku hilaangg.."
Dia : "Apaan sih, jangan becanda!"
Aku : " Benerann ini, serius... kececer pas lagi sibuk selfie habis acara.."
Dia : "Lupa taruh nya dimana kalii..pastiin dulu!!! Serius lah... terus gimana donk?? "(Mulai panik)
Aku : "Yaudahlah, mungkin rejeki nya memang sampai disitu"(santai tapi suram)
Dia : "Cobaa carii duluu, telpon2...kamu sih ceroboh banget!!"
Aku : "Ya kalo rejeki, gak akan kemana... Pasti balik lagi"(menenangkan).
Dia : "Syg! Handphone kamu hilang lho,!! Kok santai-santai aja??!!!!"(marah)
Aku : "Sayang, yang hilang itu handphone aku lho! HANDPHONE!!!
Bukan K.A.M.U...." (kedipkedip)
Dia : *gulingguling*
#lemparrrpotbunga

Pelabuhan HK

Terkadang....
Sederhana, membuat kita lebih bahagia....
Make it simple....
Good night everyone....
Lokasi foto : Pelabuhan HK Sungai Guntung, Kec.Kateman, Kab.Indragiri Hilir.

Dony farnando

Orang yang saat ini aku doakan menjadi imamku kelak, adalah kamu....
Iyaaaa kamu @donifarnando ...

Melompat lebih tinggi

Terkadang, kita harus mundur 1 langkah, untuk melompat 3 kali lebih tinggi dan berlari 3 kali lebih jauh. Ada kalanya kita membutuhkan waktu untuk istirahat. Bukan berhenti, tapi menyusun strategi, untuk melangkah lebih baik lagi....

Video Inhil? As Soon

Banyak yang bilang,
Vivien, kenapa Inhil gak dibikin video?
Kenapa wisata inhil gak dipromoin??
Please, kalo pengen share wisata ya share aja... Gak mesti harus nunggu orang tertentu buat share. Pas ada dari kabupaten lain yang pake aku buat promoin wisata mereka, protes.
Aku tetep bangga dengan inhil kok dan udah sering banget share di sosmed tentang inhil setiap kali pulang kampung ke Guntung. Udah pernah bikin video amatir tentang suku laut dan pantai teritip. Tapi ya namanya video amatir, hasilnya pun biasa aja.
Pas ditanya kenapa gak bikin video inhil, jawabannya :
iyaaaaaa, menunggu sponsor dari inhil buat biayain. Bikin video kan butuh dana. Nih udah Kuansing, dan Pelalawan dengan Bono nya. Aku tawarin bikin video buat pantai solop, belum ada respon. Yaaaaa, kalo mau bikin video yang berkualitas, harus serius. Cek deh video nya kuansing di youtube. Hasil liputannya. Aku juga pengen bikin video di inhil, yaaa tapi balik lagiii, fotografer dan editor video bukan disulap turun dari langit....

Dony Farnando

Malam ini, aku tidak bisa memejamkan mata. Rasanya tidak ngantuk.
Hmmmm..... tidak juga berhasrat untuk melihat layar laptop lebih lama.
Ku rebahkan badan ini....
Ahhh.....
Aku teringat dia....
Lelaki yang beberapa hari lalu selalu muncul dihadapan ku.
Membawa tawa, kadang juga bisa saling sebel. Ahhh....rinduuu.....
Heheehe....
Dony Farnando.....
Kita mesti cukup bersabar menanti 3 minggu kedepan...
Bahkan harus cukup bersabar hingga setahun kedepan....
Untuk bisa duduk disana...
Disanaaa....
Iyaahh disanaa...
Di pelaminan...
Kita berdua...

Rindu Kampung Halaman

Entah mengapa, setiap kali berada di luar kota, selalu terbayang dan teringat akan kampung halaman, Sungai Guntung. Rindu rasa hati ingin selalu berada disana. Meski daerah yang merupakan perbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau, tapi ada nuansa yang sulit untuk bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Jauh dari hiruk-pikuk kebisingan ibukota.
Rindu....rindu.. dan rindu....
Segera rasanya ingin melangkahkan kaki, kembali menjemput nuansa itu kedalam sanubari.

Jakarta, 14 November 2015
Vivien Anjadi Suwito II









Semangat Menulis yang pudar

Pengen memulai kembali menumbuhkan semangat menulis seperti duluu...

Happy Anniversary 4th


Kalo ada kompetisi cewek paling beruntung didunia, mungkin aku adalah salah satu kandidat yang beruntung itu. Bagaimana tidak, aku sangat bersyukur sekali dilahirkan dari keluarga yang penuh kasih sayang, dikelilingi sahabat-sahabat yang pengertian dan orang-orang luar biasa.
Hari ini, tanggal 22 Februari 2015, menurutku adalah hari yang biasa bagiku. Tidak ada sesuatu yang special. Maksudnya tidak ada peringatan apa-apa seingatku. Yah biasa-biasa saja. Tapi aku bertemu anak-anak komunitas yang asik-asik. Hari Minggu ini, agenda ku adalah :
1.  Pagi : Car Free Day bersama HiLo Green Community
2.  Siang : MC Mall Ciputra sampe malam.

Sungguh hari yang sangat melelahkan. Siang itu aku MC acara imlek sampai pukul 10 malam. Benar-benar lelah. Aku segera berganti pakaian sebelum pulang. Handphone ku berdering-dering karena panggilan dari Raja. Bbm pun menerima banyak PING!!! Berkali-kali. Hatiku mulai kesal. Aku turun dari lantai 3 Mall Ciputra dengan tergesa-gesa. Ku cari kesana-kemari, tapi gak ketemu. Ternyata Raja sudah menunggu di pintu masuk mall dengan wajah yang cemberut dan masam.

Curhat lagiii

Gilaaaaaa.......
Bener2 gak paham gue.
Liburan gue selama 3 minggu di Guntung, diakhiri dengan kegalauan tingkat dewaaaaa broohh....
Gue gatel banget share kegalauan gue di sosmed.
Tapi cukuplah akun facebook, twitter, dan status BBM aku yg mendapat komentar galau dari orang2.
Aaaaaaaakkkhhhhh...... ini nih yang aku malaskan kalo udah terserang virus2 gak bertanggung jawab. Bisa bikin lo melayang ke angkasa, sekaligus bisa bikin lo terpuruk jatuh tak berdaya. Bisa bikin lo hebat jadi perangkai kata2 indah nan manis, sekaligus bisa jadi pembuat kata2 sadis.

Oke. Gue gak mau bertele2. Meskipun dari tadi gue juga bertele2. Gue kagum sama seseorang. Lebih tepatnya, lebih dari sekedar kagum. Bukan orang lain, tapi sahabat gue sendiri, teman seperjuangan sejak SMA.
Dia bukan tipikal cowok playboy. Dia tumbuh menjadi sosok yang dewasa. Aku baru menyadari itu.
Cara dia berbicara membuat aku selalu ingin melihatnya.
Dia mampu membuat aku meleleh hanya dengan tatapan matanya.
Aku senang mengganggu nya dengan gombal2 gak jelas, tapi dia mampu membuat aku berhenti bicara hanya dengan tatapan matanya....

Tapi dia memang tipe cowok cool kali ya.....
Aku udah heboh banget gangguin dia... eeehhh, dia biasa2 aja... mungkin memang aku tidak bisa memaksakan perasaan orang lain juga....
Aaaakhhh....
Aku gak berharap ini akan berakhir dengan pacaran. Karna kita mengerti kondisi masing2.
Aku hanya senang dengan apa yang aku rasakan, dan aku berharap dia juga begitu.
Aku hanya ingin semua ini berjalan dengan apa adanya dan tanpa ada ikatan apa2.
Ahhhhhhh.......... virus ini memang membuat orang jadi begitu menikmati dunia impian. karena dengan impian, semua keadaan ideal, bisa diwujudkan.

Jangan takut membuat kesalahan

Vivien Anjadi Suwito (@VivienAnjadiS) tweeted at 9:02 AM on Sun, Jul 21, 2013: "Jangan takut membuat kesalahan. Tapi pastikan anda tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya..." (Akio Morita) :-) (https://twitter.com/VivienAnjadiS/status/358768958117134337) Get the official Twitter app at https://twitter.com/download

Special Surprise for my Birthday


Hari ini tanggal 2 Mei 2013 adalah Hari Pendidikan Nasional. Tanggal kelahiran sang Ki Hajar Dewantara yang dikenang hingga saat ini sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Tanggal ini juga merupakan tanggal kelahiran ku. Tapi nanti aku akan dikenang sebagai apa? Hehehe…
Waktu menunjukkan pukul 20.00, 1 Mei 2013. Aku masih sibuk berkutat dengan beberapa artikel yang kucari sebelumnya di warnet. Hingga pukul 21.00 aku memutuskan untuk istirahat sejenak dan menonton tv sambil twitter-an. Pukul 22.00 aku memutuskan untuk shalat isya dulu sebelum kembali mengerjakan tulisanku. Di akhir sholatku, aku berdoa kepada Allah tentang harapan dan cita-citaku di umurku yang semakin naik ini… ditengah doaku, pinta kamarku berderit…
Krriiiiiiiiikkkkkkkk….
Ku lihat dua sosok tak jelas bentuknya (ooppss) yang ternyata dua teman kosku yaitu Lufi dan Ninta hehe.. hanya dua kepala muncul dengan ekpresi sedang ingin mengintip orang mandi. Spontan dengan muka polos (ehmm..) aku menoleh kearah pintu kamarku. Mereka kaget dan segera menutup pintu kamar dan kemudian terdengar lah cekikikan di luar. Karena aku adalah anak baik, tidak sombong, dan suka menabung, maka aku hanya berprasangka baik bahwa mereka mungkin ingin mengembalikan kunci kamar yang tergantung diluar pintu kamar. Tak lama kemudian, pintu terbuka lagi dan kali ini temen sekelasku Inda Purnamasari masuk ke dalam kamar. Segera ku bereskan mukenah dan sejadah sambil ku dengar tawadari Lufi dan Ninta. 

Metamorfosa Vivien Anjadi Suwito



Aku menarik nafas. Menghembuskannya. Sudah lama rasanya jemari ini tak menari diatas keyboard ini. Begitu banyak cerita yang ingin kulukiskan melalui untaian kata-kata disini. Namun kali ini, yang ingin ku ceritakan adalah tentang suatu proses, suatu perjalanan, suatu metamorfosa dari sosok gadis daerah kepulauan yang kini menuntut ilmu di Kota Pekanbaru.

Aaahhh…  rasanya baru tahun 2009 kemarin aku merayakan ulang tahun-ku yang ke-17. Penuh semarak suka-cita bersama keluarga dan teman-teman. Pikiranku saat itu tak jauh-jauh, hanya seputar bagaimana bisa meraih nilai tinggi di ujian, jadi juara kelas, dan akhirnya lulus ujian nasional. Hahahaha….. kalo inget jaman saat dimana aku dijuluki “tiang listrik” oleh teman-teman, rasanya pengen mengulang kembali. Tapi itulah masa lalu yang menjadi motivasi di masa akan datang.


Saat ini, saat aku mengetik cerita ini, yaitu Rabu, 1 Mei 2013 pukul 23.50. artinya hanya berselang 10 menit kemudian, maka aku genap berusia 21 tahun. Haaa???? 21 tahun??? Apaaaa??? *Tampar-tamparWajahBerharapIniMimpi. Tanpa terasa setahun sudah aku lewati dari ulang tahun ku di tahun 2012 yang lalu.  Banyak impian dan cita-cita yang kurajut dengan indah dan berharap semua nya akan menjdi kenyataan. Seiring berjalan waktu, perlahan tapi pasti, satu per satu impian itu mulai terwujud. 


Aku semakin bersemangat mengibarkan sayapku dibidang public speaking terutama untuk MC. Berbagai even dan kegiatan pernah aku bawa sebagai MC nya. Diantaranya aku menjadi MC untuk Pelepasan LO PON 2012 di Kediaman Gubernur Riau, acara Milad Emas Universitas Riau 2012, MC pada acara Malam Penganugerahan KPID Award 2012, MC pada acara Energy & Environtmental Partnership (Program Kerjasama Pemerintah Finlandia dengan Indonesia), dll. Saat ini Alhamdulillah aku menjalani semacam kontrak kerjasama dengan Produk Minuman isotonic yaitu Pocari Sweat selama ±10 minggu untuk menjadi MC di Car Free Day Pekanbaru. Insya Allah aku juga akan menjadi MC di acara jalan santai Tribun Pekanbaru yang rencananya akan memecahkan rekor MURI dengan peserta Goyang Harlem Shake terbanyak se-Indonesia. Amiiinnnn… 
Aku juga sempat mengikuti Pemilihan Duta FKIP Universitas Riau dan berhasil menjadi Juara I dalam pemilihan tersebut. Kemudian baru-baru ini aku juga mencoba mnegikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2013 Universitas Riau. Alhamdulillah di tingkat fakultas aku berhasil meraih Juara I dan peringkat 6 di tingkat Universitas Riau.
Kini, harapan dan impian berikutnya seolah menari-nari di pelupuk mataku. Meliuk-liuk ingin aku kejar, aku tangkap, dan aku genggam menjadi sebuah kenyataan. Aku ingin menjadi motivasi dan insipirasi positif bagi orang-orang disekitar aku. Menjadi seorang wanita tegar yang kuat, punya kemandirian, dan cerdas.
Masih terngiang jelas di telingaku saat ibuku berkata, “Vien… Mak itu sayang banget sama vivien. Bagi mamak  Vien itu ibarat Kristal yang harus selalu mak jaga. Mak tak mau Kristal itu tergores sedikitpun. Mak tak mau…”.
Dan saat itu tumpahlah air mata ini mengingat orangtuaku. Aku ingin membuat mereka bangga. aku ingin suatu saat nanti, ketika aku sukses, orang-orang akan bertanya anak siapakah itu?? Dan orangtuaku pun berkata, “Itu anakku”.

Pekanbaru,
2 Mei 2013 Pukul 23.55
Vivien Anjadi Suwito




Diberdayakan oleh Blogger.