GILA BUNGA EPISODE 3 : HOBI, BIKIN LUPA DIRI (SPESIAL DONY)



GILA BUNGA
EPISODE 3 : HOBI, BIKIN LUPA DIRI (SPESIAL DONY)

Hobi adalah suatu hal yang sangat kita sukai dan bisa melepaskan stress ataupun ketegangan dalam menjalani kehidupan..(ceeileeehh). Salah satu hobiku adalah dunia public speaking dimana aku senang berbicara didepan umum, berbagi cerita atau membawakan suatu acara. Dan tentu saja hobi ini adalah hobi yang menghasilkan.
Aku memiliki hobi baru. Hobi baru yang aku geluti saat ini cukup menggelitik. Yakni berkebun tanaman hias. Untuk saat ini, hobi ini hanya menghasilkan bunga-bunga cantik tapi menguras isi kantong. Ada kepuasaan tersendiri ketika menanam bunga-bunga itu dari tangan sendiri. Apalagi tumbuh subur dan berbunga. Namun ini pula lah yang membuat aku menjadi sedikit “lupa diri” dan “lupa waktu”. Setiap pagi aku menyiram bunga dihalaman. Setiap sore, selain menyiram, aku juga sering melakukan “bongkar pasang” tanaman dari polybag ke tanah atau ke pot bunga. Atau juga memindahkan bibit-bibit yang tumbuh dari tempat persemaian ke tanah.
Jika sedang melakukan hal ini, aku merasa memiliki dunia sendiri dan berteman dengan bunga-bunga. Aku tidak ingin diganggu! Bahkan taring dan tandukku akan keluar jika ada yang mengusikku. Bahkan aku menjadi tidak peduli dengan apapun yang terjadi, saking fokusnya pada mengurus akar-akar tanaman.
Suatu hari, kekasih tercinta yang jika Allah izinkan akan menjadi imamku kelak (amiiiiiinnnn), menelponku. As always dia hanya ingin tau aku sedang apa, bersama siapa, dan dimana. Karena aku sedang sibuk mengurus tanah, aku merasa sangat terganggu. Singkat cerita, kami pun bertengkar hebat hanya karena aku terlalu sibuk mengurusi bunga sementara dia merasa terabaikan. Pada saat itu aku seperti orang kerasukan bunga (widiiwwww…serem amat!). aku benar-benar cuek sama Dony dan meminta untuk tidak menelpon selama 3 hari, karena aku ingin fokus berkebun beberapa hari. Dony pun juga seperti orang kesurupan begitu tau bahwa aku lebih memilih mengurus bunga ketimbang mengangkat telpon darinya.
Suatu sore, seperti biasa, aku tengah duduk di saping rumah dengan tangan berlumur tanah. Yup, aku sedang menanam koleksi mawar merah ku di tanah yang baru saja digemburkan dan dicampurkan dengan tanah berkompos. Tiba-tiba, datanglah dua lelaki ceriwis yang sangat aku kenali seperti adikku sendiri. Yup, Okta Hari Mulya dan Ditra Deinka. Mereka turun dari motor dengan membawa bouquet mawar merah. Aku bingung. Siapa yang wisuda ya hari ini?. Mereka cekikikan. Ketawa tidak jelas melihat aku yang terlihat menggembel dengan wajah lusuh dan berlumuran tanah.
“Dek, siapa yang wisuda?” tanyaku mengeryitkan dahi seraya membersihkan tanah-tanah (untung cacingnya gak ikut)
“Gak ada yang wisuda…” Kata Okta
“Lah terus ini bunga buat siapa?” kataku masih belum mengerti.
“Buat kakak!” kata Ditra sembari menyodorkan bunga yang didepannya ada sebuah kartu ucapan berbentuk hati.


“Apaan nih..” kataku sembari mencoba membaca kata-kata di dalamnya.
“Buka aja…” kata mereka sambil tertawa ceikikan.














Kontan saja aku tertawa terbahak-bahak…
“Huaaaaaaahahahahahaha….. kok bisaaaaa?? Ini pasti kerjaannya Dony nih!” kataku sembari tertawa terharu gimana gituuu….
Yup! Bunga mawar merah yang terbuat dari kain flanel disusun cantik menjadi sebuah bouquet romantis yang disisipi kartu ucapan.
Aaaargghhhh…….
Dari sekian banyak Dony mencoba memberikan kejutan, baru ini yang benar-benar tidak ketahuan. Sama sekali! Biasanya, aku selalu bisa menebak apa yang akan dia lakukan. Karena aku selalu bisa “menggali” sedikit demi sedikit info kejutan sampai akhirnya aku tahu apa kejutannya nanti. Tapi sore ini, aku benar-benar pengen ketawa terbahak-bahak…. Antara terharu, geli-geli gimana gitu, dan juga perasaaan bahagia yang bercampur aduk.
Terima kasih ya sayang, Dony Farnando atas kejutannya. AKU BAHAGIAAAAAA BANGET!!
 I Love U.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.