Merasa Sepi
di Tengah Keramaian
Dear
semuanya…
Hari
ini..detik ini….aku sedang berada di kos…berbaring sambil mencoba merangkai
kata-kata untuk mewakili apa yang aku
rasakan saat ini. Aku tahu, hidup ini adalah sebuah proses perjalanan. Dan setiap persimpangan akan ada masalah yang
kita temui. Masalah setiap orang berbeda-beda.
Aku
tak akan mengatakan ini sebuah masalah.. tapi aku cukup mengatakan bahwa ini
adalah bumbu-bumbu kehidupanku, pelezat masa remaja yang akan segera ku
tinggalkan menuju kedewasaan berpikir dan bersikap.
Di
semester 5 ini, aku memilih kegiatan eksternal kampus. Setelah 2 tahun aku
berada di lembaga internal kampus, akhirnya aku memutuskan ingin mengembangkan
diri dan pengalaman ku di dunia luar. Bertemu dengan banyak orang. Mulai dari
orang biasa hingga pejabat, mulai dari dosen hingga gubernur, mulai dari tukang
parkir hingga kepala biro-dinas pemerintahan kota ini, dari orang partai hingga
pimpinan perusahaan besar. Sebagai seorang remaja, aku merasa sangat bersyukur dan beruntung karena aku
yakin tak semua mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman seperti itu.
Sebagai
anak pun aku merasa sangat bahagia sekali memiliki orangtua yang luar biasa
yang selalu menjadi tempat aku berbagi cerita, tempat aku menangis, tempat aku
berkeluh kesah, tempat aku bercanda dan segala motivasi yang mereka berikan
padaku.
Aku
tidak bermaksud sombong, secara financial Alhamdulillah Allah memberikan rezeki
yang tak putus-putusnya. Secara prestasi,
aku juga menjadi Duta Bahasa III Prov.Riau dan beberapa penghargaan
lainnya. Secara social, aku punya banyak teman dan tidak bermasalah. Namun ada
satu hal yang sebenarnya mungkin orang lain tak pernah sadari. Satu hal yang
sebenarnya datang dari hati aku sendiri.
Aku
selalu bermasalah sama yang namanya Cinta.
Yah…cinta…
Terkadang
aku berpikir “Apalah orang-orang ini…buang-buang waktu aja buat pacaran! Gak
jelas”.
Aku
tak mengerti, apakah itu untuk menghibur diriku sendiri atau justru memang itu
yang pahami?
Aku
telah melewati banyak kegiatan, dan setiap kegiatan aku selalu saja ada suka
sama orang. Namun ketika kegiatan itu selesai, maka ya sudah, perasaan itu pun
akan hilang.
Kisah
cintaku rasanya memang agak sedikit kurang berkembang karena memang aku sedang
sibuk dengan duniaku sendiri. Aku sibuk dengan urusanku sendiri, dan aku malas
untuk mengurusi kehidupan orang lain, kehidupan pasanganku. Sampai suatu
ketika, aku duduk diatas atap kos ku dan memandang ke atas langit. Malam itu,
hampir semua anak kos di kos ku berjalan bareng pacarnya keluar. Aku menangis…
aku ceritakan semuanya pada ibuku… aku merasa sangat kesepian ..
Aku
merasa butuh perhatian dan kasih saying…. Hmm…mungkin kedengarannya terlalu
berlebihan dan konyol…
Tapi
itulah ayang aku rasakan…. Banyak cowok yang telah menyatakan cintanya pada ku,
namun aku menolak mereka semua karena memang aku tak ada perasaan apapun kepada
mereka semua. Dan aku rasa itupula yang terjadi padaku saat ini..
Aku
suka sama seseorang, namun belum tentu mereka mau menjadi pacarku. Aku
bingung…apa yang harus aku perbuat…?
Aku
pernah punya perasaan sama sahabatku sendiri…satu kelas lagi…inisialnya
“SY”…hmmm tapi ternyata dia pacaran sama orang lain. Dibilang kecewa, jujur aku
sangat kecewa. Tapi aku gak mungkin kan memaksakan perasaan aku sendiri saja.
Aku mencoba melupakan semuanya dan kembali mennganggapnya sebagai sahabat
kembali.
Sekarang
sebenarnya aku lagi suka sama anak angkatan 11, inisialnya “MFH”..hahaha….aku
malu mengatakan ini… tapi toh dia juga gak mau tahu, dan kalau pun dia tahu ,
bukan menjadi suatu masalah yang besar kan karna aku pikIr dia juga gak suka
sama aku….
Tapi
sudahlah…lupakan saja…aku berusaha menghilangkan perasaan ini…semua perasaan
itu… aku mencoba kembali mengalihkan perhatianku dari dunia perasaan itu kembali ke dunia nyata
ini.
Jujur
, masalah hati dan perasaan ini sempat membuyarkan dan mengaburkan focus
karierku. Aku sempat malas beraktifitas dan lebih memilih kesana-kemari
bercerita dengan setiap orang hanya untuk mendapatkan informasi tentang orang
yang aku suka. Aku rela bolak-balik kampus hanya demi harapan dapat melihat
wajahnya hari ini. Lebay memang kedengarannya, tapi rasanya pepatah yang
mengatakan bahwa “Cinta bisa membuat orang gila” ada benarnya juga. Aku menjadi malas dan kecewa jika apa yang
kau harapkan tidak bisa terwujud. Hufttt..
Hahahahahahaha,…..
Ternyata
semuanya memang tak ada yang sempurna kecuali Dia Yang Maha Besar. Namun kita
bisa saling melengkapi, mengisi satu sama lain, dan saling memahami untuk bisa
menjadi jauh lebih baik lagi.
Terima
kasih…..
Terima
kasih…
Untuk
semua yang telah membaca blog ku ini…
Sebuah
curahan hati yang tak penting ini biarlah hanya menjadi goresan yang suatu saat
nanti dapat ku kenang… dapat ku baca kembali…
Pekanbaru,
5 Desember 2012
Vivien
Anjadi Suwito
0 komentar:
Posting Komentar