Tetapan Laju dan Persamaan Arrhenius
Kata Kunci: Arrhenius
Ditulis oleh Jim Clark
pada 23-09-2004
Halaman ini menitikberatkan pada
bagaimana tetapan laju bergantung pada suhu dan energi aktivasi seperti yang
ditunjukkan oleh persamaan Arrhenius.
Persamaan Arrhenius
Tetapan laju dan persamaan laju
Kita ingat bahwa persamaan laju dari suatu reaksi antara dua senyawa A dan B ditulis seperti dibawah ini :
Kita ingat bahwa persamaan laju dari suatu reaksi antara dua senyawa A dan B ditulis seperti dibawah ini :
Persamaan laju menunjukkan pengaruh
dari perubahaan konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. Bagaimana dengan
faktor-faktor lainnya (seperti suhu, katalis) yang juga mempengaruhi laju
reaksi? Bagaimana hal ini dapat berlaku dalam persamaan laju ini?
Seluruh faktor-faktor ini termasuk
didalam tetapan laju dimana sebenarnya tetap bila kita hanya mengubah
konsentrasi dari reaktan. Ketika kita mengubah suhu maupun katalis, sebagai
contoh, tetapan laju akan berubah.
Perubahaan ini digambarkan secara
matematis oleh persamaan Arrhenius.
Persamaan Arrhenius
Apa arti dari berbagai simbol ini ?
Mulai dari yang sederhana …
Temperatur atau suhu, T
Agar
berlaku dalam persamaan, suhu harus diukur dalam kelvin.
Konstanta atau tetapan gas, R
Tetapan
ini datang dari persamaan, pV=nRT, yang berhubungan dengan tekanan, volume dan
suhu dalam jumlah tertentu dari mol gas.
Energi aktivasi, EA
Ini
merupakan energi minimum yang diperlukan bagi reaksi untuk berlangsung. Agar
berlaku dalam persamaan, kita harus mengubahnya menjadi satuan Joule per mole,
bukan kJ mol-1
Lalu beberapa yang cukup rumit …
e
Harga
dari satuan ini adalah 2.71828 … dan ini merupakan satuan matematis seperti
layaknya pi. Anda tidak perlu terlalu bingung untuk mengerti apa artinya ini,
untuk menghitung persamaan Arrhenius.
Ekspresi, e-(EA/RT)
Ekspresi
ini menghitung fraksi dari molekul yang berada dalam keadaan gas dimana
memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi pada suhu tertentu.
Faktor frekwensi, A
Kita
juga dapat menyebut ini sebagai faktor pre-eksponensial atau faktor sterik.
A merupakan istilah yang meliputi
faktor seperti frekwensi tumbukan dan orentasinya. A sangat bervariasi
bergantung pada suhu walau hanya sedikit. A sering dianggap sebagai konstanta
pada jarak perbedaan suhu yang kecil.
Pada saat ini mungkin Anda lupa
dengan persamaan Arrhenius semula. Persamaan Arrhenius didefinisikan sebagai:
Kita dapat mengalikan kedua sisinya
dengan “ln” sehingga menjadi persamaan:
“ln” merupakan salah satu bentuk
logaritma.
Menggunakan persamaan Arrhenius
Pengaruh pengubahaan suhu
Kita dapat menggunakan persamaan
Arrhenius untuk menggambarkan pengaruh dari perubahaan suhu pada tetapan reaksi
– dan tentunya laju reaksi. Jika misalkan tetapan laju berlipatganda, maka juga
laju reaksi akan berlipatganda. Lihat kembali ke persamaan pada awal dari
halaman ini bila Anda tidak yakin dengan pernyataan ini.
Apa yang terjadi ketika kita
menaikkan suhu sebesar 10oC ke, misalkan, dari 20oC ke 30oC
(293 K ke 303 K)?
(293 K ke 303 K)?
Faktor frekwensi, A, dalam persamaan
ini kurang lebih konstan untuk perubahaan suhu yang kecil. Kita perlu melihat
bagaimana perubahaan e-(EA/RT) – energi dari
fraksi molekul sama atau lebih dengan aktivasi energi.
Mari kita ansumsikan energi aktivasi
50 kJ mol-1. Dalam persamaan, kita perlu menulisnya sebagai 50000 J
mol-1. Harga dari konstanta gas, R, adalah 8.31 J K-1 mol-1.
Pada 20oC(293 K) harga
dari fraksi adalah:
Dengan menaikkan suhu walau hanya
sedikit (ke 303 K), peningkatannya:
Kita dapat melihat bahwa fraksi
molekul-molekul mampu untuk bereaksi dua kali lipat dengan peningkatan suhu
sebesar 10oC. Hal ini menyebabkan laju reaksi hampirmenjadi
berlipatganda.
Pengaruh dari katalis
Katalis akan menyediakan rute agar
reaksi berlangsung dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Andaikan
keberadaan katalis menurunkan energi aktivasi sebesar 25 kJ mol-1.
Kita ulangi perhitungan pada 293 K :
Jika kita membandingkan ketika harga
dari aktivasi energi sebesar 50 kJ mol-1, kita dapat melihat terjadi
peningkatan yang luar biasa pada fraksi molekul-molekul untuk dapat bereaksi.
Hampir lebih dari 30000 lipat molekul-molekul dapat bereaksi dengan keberadaan
katalis dibandingkan tanpa katalis. Sesuatu hal yang sangat luar biasa!
0 komentar:
Posting Komentar