BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Kinetika Kimia
Kinetika
kimia adalah bahagian ilmu kimia fisika yang mempelajari laju reaksi kimia, faktor-faktor yang
mempengaruhinya serta penjelasan hubungannya terhadap mekanisme reaksi.
Kinetika kimia disebut juga dinamika kimia, karena adanya gerakan molekul,
elemen atau ion dalam mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai fungsi waktu.
REAKSI ORDE NOL
REAKSI ORDE SATU
REAKSI ORDE KEDUA
|
Molekularitas
pada reaksi kimia didefenisikan sebagai jumlah molekul pereaksi yang ikut serta
pada reaksi sederhana yang sesuai pada tahap dasar. Umumnya reaksi dasar
memiliki satu atau dua molekularitas, meskipun beberapa rreaksi meliputi tiga
molekul yang bertumbukan secara serentak mempuyai tiga molekularitas, dan pada
hal yang sangat jarang penyelesaiannya, empat molekularitas.
1. Reaksi-reaksi
Unimolekular
Reaksi
unimolekular meliputi satu molekul pereaksi dan salah satunya isomerisasi
A B
Atau
dekomposisi
A B
+ C
Beberapa contoh
reaksi-reaksi unimolekular
CH3NC CH3CN
C2H6 2 CH3
C2H5 C2H4 + H
2. Reaksi-reaksi
Bimolekular
Reaksi
bimolekular adalah satu reaksi dimana dua molekul pereaksi yang sama atau tidak
bergabung menghasilkan satu atau sejumlah molekul produk. Mereka adalah
reaksi-reaksi asosiasi (kebalikan reaksi dekomposisi)
A + B AB
2A A2
Atau reaksi
pertukaran
A + B C + D
2A C + D
Beberapa
contoh reaksi-reaksi bimolekular
CH3 + C2H5 C3H8
CH3 + CH3 C2H6
C2H4 + HI C2H5I
H + H2
H2 + H
O3 + NO O2 + NO2
Sulivan
menunjukkan bahwa seringkali diberikanreaksi bimolekular klasik
2HI H2 + I2
adalah
reaksi rantai pada temperatur tinggi (800 K) dengan penentuan laju tahap
termolekular
3. Reaksi-reaksi
Termolekular
Reaksi termolekular
relatif jarang terjadi mereka termasuk tumbukan pada tiga molekul secara
serentak menghasilkan satu atau lebih produk
A +
B + C produk
Beberapa
contoh reaksi-reaksi termolekular
NO + O2 2NO2
NO + Cl2 2NOCl
2I + H2 2HI
H +
H + Ar H2 + Ar
Seperti yang
dapat dilihat dari contoh yang diberikan di atas, saa molekularitas tidak dibentuk
untuk proses yang melibatkan molekul stabil tetapi digunakan ketika bereaksinya
spesies atom, radikal bebas atau ion. Selanjutnya pada dekomposisi
asetaldehida, asetil radikal terurai
CH3CO CH3 + CO
Adalah
proses unimolekular, ketika penggabungan pada radikal metil adalah proses
bimolekular
CH3 + CH3 + M C2H6 + M
Ini hanya
tepat untuk digunakan molekularitas untuk proses yang terjadi pada tunggal atau
tahap dasar. Oleh karena menyatakan pengertian teoritical pada reaksi molekular
dinamik. Reaksi dimana molekul pereaksi atau molekul-molekul mengaghasilkan
produk atau produk-produk pada tahap sendiri atau dasar jarang.Jika reaksi
adalah reaksi komplek diperlukan molekular spesifik pada tiap tahap individual
reaksi.
|
|
Hukum Laju
Reaksi Berantai
Reaksi berantai sering menghasilkan hukum laju yang rumit namun
tidak selalu. Sebagai contoh reaksi Thermal antara H2 dan Br2
dengan reaksi keseluruhan dan hukum laju yang diamati adalah:
H2 + Br2 à 2HBr
Dengan
mekanisme berantai radikal:
Inisiasi
:
Br2
à 2 Br
Perambatan:
Br· + H2
à HBr +
H· v = kb [Br][H2]
H· +Br2
à HBr + Br v
= kb [H][Br2]
Perlambatan
:
H· + HBr àH2
+ Br· v = kc [H][HBr]
Terminasi :
Br· + Br· +
M à Br2
+ M v = kd [Br2]2
PEMBUKTIAN ORDE REAKSI
1. PEMBUKTIAN ORDE REAKSI
1.
V = k [A]o
V = k
Mol dm-3s-1 = k
|
2. V
= k [A]1
|
3. V
= k [A]2
Mol dm-3 s-1 = k
mol2 dm-6
|
4. V
= k [A] [B]2
|
PEMBUKTIAN
RUMUS REAKSI ORDE NOL
|
PEMBUKTIAN RUMUS REAKSI ORDE SATU
|
PEMBUKTIAN RUMUS REAKSI ORDE DUA
|
PEMBAHASAN SOAL
Latihan 19.5
1. Emisi
fosforescensi dari aseton-d6 (0.05 M) dalam Asetonitril pada 200C
di ukur pada 450 nm. Hitung konstanta laju untuk emisi dan juga hitung
life-time rata-rata keadaan triplet aseton dari data berikut:
T(μ detik)
|
20
|
32
|
40
|
60
|
80
|
100
|
120
|
140
|
I
|
5,5
|
4,6
|
4,0
|
2,9
|
2,1
|
1,5
|
1,05
|
0,75
|
Log I
|
0,74
|
0,66
|
0,60
|
0,46
|
0,33
|
0,18
|
0,025
|
-0,12
|
Jawab :
WAKTU
PARUH
Contoh soal (Atkins, 26.11 & 26.12):
2. Suatu zat terkomposisi menurut reaksi 2A P dengan hukum laju orde kedua dan
k = 2,62 x 10-3 M-1s-1. Berapakah waktu paruh
A jika [A]o = 1,70 M?
Jawab:
3. Reaksi 2A P mempunyai hukum laju orde kedua
dengan k = 3,50 x 10-4 M-1s-1. Hitung waktu
yang diperlukan agar konsentrasi A berubah dari 0,260 menjadi 0,011 M.
Jawab:
4. Soal
dogra, 19.15 hal 638
Data
berikut dicatat dalam peluruhan radikal ClO. Hitung orde reaksi tersebut
[ClO]o x 103 (mol m-3)
|
8,7
|
8,44
|
7,44
|
7,39
|
7,13
|
Log [ClO]o
|
0,94
|
0,926
|
0,892
|
0,869
|
0,853
|
t1/2 (m detik)
|
4,8
|
4,9
|
5,4
|
5,5
|
5,8
|
Log t1/2
|
0,681
|
0,690
|
0,732
|
0,74
|
0,763
|
Data
menunjukkan bahwa waktu paruh tidak bebas dari konsentrasi awak radikal ClO.
Plot log [ClO] terhadap log t1/2 adalah suatu garis lurus dan
kemiringannya = -1.
Kemiringan
=
Kemiringan
= - (n-1)
-1 = - (n-1)
n = 2
jadi,
orde reaksi = 2
5.
Tentukan molekularitas reaksi berikut ;
H + H2
H2 + H
O3 + NO O2 + NO2
2I + H2 2HI
H +
H + Ar H2
+ Ar
Ga bisa dilihat gambarnya
BalasHapus