Kelompok 5
Kimia Analitik 2
Ekstraksi Kontinyu dalam Pembuatan Minyak Kayu Putih
NO.
|
NAMA
|
NIM
|
1
|
FITRIYAH
|
1005120972
|
2
|
MELVA SURYANI
|
1005120939
|
3
|
SUZANNAWATI
|
1005121219
|
4
|
VIVIEN ANJADI SUWITO
|
1005I20705
|
5
|
ZAHERA
|
1005120733
|
PEMBUATAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN
TEKNIK EKSTRAKSI KONTINYU
Ekstraksi
merupakan metode pemisahan yang didasarkan atas perbedaan kelarutan suatu
solute dalam pelarut. Teknik ekstraksi
kontinu dikhususkan bagi zat dengan D
(harga banding distribusi) yang sangat kecil (<1), atau jika harga factor
pemisahan β mendekati satu. Bila keadaan ini terjadi, maka ekstraksi bertahap
dengan corong pisah menjadi kurang praktis, karena harus dilakukan ratusan
kali. Ada bermacam-macam alat untuk proses ini. Pada prinsipnya di dalam peralatan
tersebut terjadi aliran kontinu (terus menerus) dari pelarut melalui suatu
larutan zat yang akan diekstrak. Pelarut yang telah membawa zat yang
terekstrak, diuapkan, kemudian didinginkan, sehingga dapat digunakan lagi. Jika
perlu pelarut yang lebih segar dapat ditambahkan terus menerus
ALAT SOXHLET
1. Mengapa kami menyebut ekstraksi minyak kayu
putih ini termasuk teknik ekstraksi kontinyu ?
Jawab :
Pada proses
ini sampel yang akan disari dimasukkan pada alat soxhlet, lalu setelah dielusi
dengan pelarut yang cocok sedemikian rupa sehingga akan terjadi dua kali
sirkulasi dalam waktu 30 menit. Gambar diatas
menunjukkan alat ekstraksi kontinyu menggunakan pelarut yang lebih encer dari
air (ekstraktor yang lain dapat dirancang untuk pelarut yang lebih kental dari
air). Larutan yang diekstraksi ditem-patkan pada tabung panjang. Pelarut
ditempatkan di labu destilasi, seperti ditunjukkan pada gambar. Adanya pemanasan menyebabkan pelarut keatas
lalu diembunkan oleh pendingin udara menjadi tetesan-tetesan yang akan
terkumpul kembali dan bila melewati batas lubang pipa samping soxhlet, maka
akan terjadi sirkulasi yang berulang-ulang akan menghasilkan penyarian yang
baik.
2.
Muhammad Fari Abdullah
“Pada
Pembuatan Minyak Kayu Putih Cap Lang,
Pelarut organic dicampur bersama dengan air dan larutan minyak kayu putih.
Tidak dipisahkan seperti yang telah dijelaskan”.
Jawab :
Pada pembuatan
minyak kayu putih secara komersial, produksi dilakukan dalam skala besar untuk
mencapai keuntungan maksimal dengan biaya produksi yang seminimal mungkin,
sehingga agar ekstraksi berjalan efisien dan hemat maka bahan2 tersebut
diekstraksi dengan jalan dicampur menjadi satu. Sementara untuk skala percobaan
di laboratorium, yang tujuannya untuk mengetahui jalannya pemisahan larutan dan
bukan komersial, sebaiknya digunakan alat Soxhlet yang dapat memperlihatkan
tahapan-tahapan pemisahan larutan secara jelas.
3.
Muhammad Arief Hasibuan
“Bagaimana
caranya pelarut organic pada bagian labu bisa membawa zat yang diekstrak untuk diuapkan?
Dimana letak kontinyu dari ekstraksi ini?
Jawab :
Bahan
yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantong ekstraksi (kertas, karton
dan sebagainya) di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang bekerja
kontinyu. Wadah gelas yang berisi sampel diletakkan diantara labu suling dan
suatu pendingin aliran balik. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang
menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipa pipet,
berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas bahan yang akan diekstraksi dan
membawa keluar bahan yang diekstraksi. Larutan yang terkumpul dalam wadah gelas
dan setelah mencapai tinggi maksimal secara otomatis dipindahkan ke dalam labu
dengan demikian zat yang akan terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan
pelarut murni berikutnya. Pada cara ini bahan terus diperbaharui
artinya dimasukkan bahan pelarut bebas bahan aktif. Cairan penyari yang
biasa digunakan adalah air, eter atau campuran etanol dan air. Air atau etanol
menjadi acuan cairan pengekstraksi karena banyak bahan tumbuhan larut dengan
air atau etanol.
0 komentar:
Posting Komentar