2.8. Sistem Saraf pada Manusia
Sistem saraf merupakan sistem
koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi anggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron
Pada sistem saraf ada
bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
2.8.1. Organ Penyusun Sistem Saraf
pada Manusia.
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel
saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson,
cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk
jaringan saraf, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tentang gambar jaringan
saraf berikut :
Gambar 1.
Jaringan Saraf
Sistem saraf tersusun oleh
berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.
Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi
mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.
Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.
Contohnya otot dan kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan.
Setiap neuron terdiri dari satu
badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel
keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai
satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel.
Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel
Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier,
yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. Berdasarkan struktur dan
fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1). Sel saraf sensori,
2). sel saraf motor, dan
3). sel saraf intermediet (asosiasi).
(1). Sel saraf sensori
(1). Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah
menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon)
dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
(2). Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah
mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di
sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
(3). Sel saraf intermediete
Sel saraf intermediete disebut
juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat
dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel
saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi
lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf,
akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf.
Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Setiap impuls saraf
akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada skema berikut:
2.8.2. Sistim Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari
sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem
saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi
adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan
dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan
cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Sistem saraf
sadar ), dan (2) Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat kerjanya
saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf
parasimpatik.
a. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar
yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar
atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf
sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan
sistem saraf tulang belakang (spinal), untuk jelasnya dapat dilihat
gambar 2 berikut :
Gambar 2.
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh
saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf
sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1,
2, dan 8
2. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4,
6, 11, dan 12
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu
saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk
daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah
sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf
otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut
saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu
membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu
sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi
bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
b. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh
serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan
menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra
ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak
di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat
pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem
saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya
ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Untuk
jelasnya mengenai fungsi saraf otonom baik sistem saraf parasimpatik maupun
sistem saraf simpatik dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Fungsi Saraf Otonom
Sistem Saraf Parasimpatik
|
Sistem Saraf Simpatik
|
· Mengecilkan
pupil
· Menstimulasi
aliran ludah
· Memperlambat
denyut jantung
· Membesarkan bronkus
· Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
· Mengerutkan kantung kemih
|
· Memperbesar
pupil
· Menghambat
aliran ludah
· Mempercepat
denyut jantung
· Mmengecilkan
bronkus
· Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
· Menghambat kontraksi kandung kemih
|
2.8.3. Sistim Saraf Pusat
Seluruh
aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan
dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang
akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh
selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges
tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter,
merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah.
Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara
arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter,
merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi
dan melekat pada tulang.
Gambar 3. Otak
dan Kegiatannya
Sistem saraf pusat meliputi otak
(ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan
organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu
perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi
3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi
radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges
dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan
bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah.
Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi
sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat
dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan
nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang
mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel
saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang
belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi
kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi
kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak
Secara garis besar
Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada
fase embrio. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
Gambar 4.
Bagian-bagian Utama Otak
Adapun
bagian-bagian dari otak adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Otak Besar
Otak
besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua
belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap
belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur
tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak
besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan
neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis
(bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis
(bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang kepala).
Otak besar merupakan
saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas
tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta,
daya khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap
aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis
(daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah
pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah
belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang
dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk
merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat
bicara juga sebagai pusat pendengaran.
b. Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah manusia
berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak
tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata,
refleks penyempitan pupil mata.
c. Otak belakang
Otak
belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua
belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian
utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum),
dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini
membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus
kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks
otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang,
terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak,
berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks
seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Gambar 5. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang
terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula
oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang
kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang
berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit
atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam
tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang
bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna
putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan
bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap
(huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung
neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan
sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron
sensorik.
2.8.3. Bagian-bagian Alat Indra dan Fungsinya pada Sistem Koordinasi.
Indera berperan sebagai reseptor,
yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam
indera yaitu :
a. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).
b. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat
beradanya indera keseimbangan (statoreseptor).
c. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
d. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
e. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila
:
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
a. Mata
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak.
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak.
- Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya.
- Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang
terdapat pada lapisan retina.
- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat
pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke
pusat penglihatan di otak
Telinga
- Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf
pen-dengaran
- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam.
- Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan
dengan pusat pendengaran
- Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga
saluran setengah lingkaran.
Kulit
- Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba.
- kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan
dan sakit/nyeri.
Lidah
- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap.
- Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi
menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis,
pahit, asin dan masam).
- Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan
nyeri.
Hidung
- Hidung berfungsi sebagai indera pembau.
- Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung
bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
- Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai
pelembab
- Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh
ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat
menerima rangsang bau.
Kelainan dan Penyakit Indera
➔ Miopi atau
rabun jauh
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif
➔ Hypermetropi
atau rabun dekat
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
➔ Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
➔ Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
➔ Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor usia.
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
➔ Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
➔ Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor usia.
SISTEM SARAF
MANUSIA
MATERI 3 KELAS IX
ISTILAH PENTING
Ø
IMPULS yaitu rangsangan atau pesan . Disampaikan
melalui senyawa kimia dalam tubuh yaitu asetilkolin.
Ø
RESEPTOR yaitu struktur yang dapat menerima
impuls.Dapat berupa sel, jaringan atau
organ, alat gerak, otot.
Ø EFEKTOR yaitu struktur yang dapat
menanggapi impuls. Dapat berupaa sel, jaringan atau organ, alat gerak, otot.
Ø Neruon atau sel saraf yaitu merupakan sel
yang terpanjang yang dimilki oleh tubuh manusia dan bertugas untuk menerima dan
menghantarkan impuls ke tempat yang dituju.
Organel penyusun sel Neuron
1. Dendrite merupakan penjuluran pnedek yang
keluar dari badan sel. Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari luar sel
neuron ke dalam badan sel.
2. Badans sel merupakan bagian neuron yang
banyak mengandung cairan sel (sitoplasma) dan terdapatnya nucleus (inti sel).
Berfungsi sebagai penerima impuls dari dendrti dan menghantarkannya menuju axon
dengan perantaraan sitoplasma.
3. Sitoplasma merupakan cairan pengisi badan
sel. Berfungsi untuk mempercepat penyampaian/penghantaran impuls dalam sel.
4. Nucleus merupakan bagian terpenting dari
sel.benetuknya akan menyesuaikan bentuk sel. Berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan sel dan pembelahan sel.
5.
Axon/neurit merupakan poenjukluran yang
panjang yang keluar dari badan sel. Berfungsi untuk menerima impuls dari badan
sel dan menghantarkannya ke percabangan axon.
6.
Percabangan axon merupakan bagian dari axon yang
bercabang-cabang. Berfungsi menerima impuls dari axon.
7.
Selubung neurolema/neurilema merupakan selaput
tipis yang berda paling luar dari axon. Berfungsi untuk melindungi axon serta
memberikan nutrisi pada axon serta regenrasi pada selubung mielin.
8.
Selubung myelin
merupakan selaput tipis yang berhubungan langsung dengan axon dan
terletak setelah selubung neurilema. Berfungsi untuk melindungi axon dan memberikan nutrisi pada
axon.
9.
Sel Schwann merupakan sel-sel yangterdapat di
dalam selubung myelin. Berfungsi untuk memperbaiki sel axon yang
rusak/regenerasi.
10.
Nodus Ranvier merupakan celah diantara axonyang
tidak tertutup oleh selubung neurilema. Berfungsi untuk mempercepat penyampaian
impuls ke neuron.
Pembagian
sel neuron
- Berdasarkan fungsinya
1.
Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang
berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
2.
Saraf
motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari SSP
ke efektor.
3.
Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang
menghubungkan saraf sensorik dengan sarf motorik di dalam SSP.
b.
Berdasarkan strukturnya
1. Neuron
unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah axon yang bercabang.
2. Neuron
bipolar yaitu neuron yang memiliki satu
axon dan satu dendrite.
3. Neuron
multipolar yaitu neuron yang memiliki satu axon dan sejumlah dendrite.
Sinapsis
Ø Merupakan
hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang lain. biasanya
terjadi dari ujung percabangan axon dengan ujung dendrite neuron yang lain.
Ø Celah
antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di
dalam celah sinapsis inilah terjadi loncatan-loncatan listrik yang bermuatan
ion,baik ion positif dan ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini juga terjadi
pergantian antara impuls yang satu dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim
kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin pembawa impuls yang ada. Dalam celah
sinapsis juga terdapat penyampaian impuls dengan bantuan zat kimia berupa
asetilkolin yang berperan sebagai pengirim (transmitter).
Muatan listrik dalam neuron
Ø Muatan
listrik yang terjadi dalam satu axon
akan memiliki muatan listrik yang berbeda antara lapisan luar dan lapisan dalam
axon.
Ø Polarisasi
yaitu keadaan istirahat pada sel neuron yang memperlihatkan muatan listrik
positif dibagian luar dan muatan listrik negative di bagian dalam.
Ø Depolarisasi
yaitu keadaan bekerjanya sel neuron yang
memperlihatkan muatan listrik positif di bagian dalam dan muatan listrik
negative di bagian luar.
Gerakan berdasarkan tanggapan impuls
1.
Gerak biasa merupakan gerakan yang disadari dan
impuls akan diolah oleh SSP (otak dan medulla spinalis) terbeih dahulu sebelum
terjadi gerakan.
Skema/bagan
gerakan biasa
Impuls ® reseptor ® neuron sensorik ®
medulla spinalis ® otak ® Medulla spinalis ®
interneuron ® neuron motorik
®
Efektor ® gerakan
2.
Gerak refleks merupakan gerakan yang tanpa
disadari karena menanggapi impuls secara langsung. Sehingga sifat gerakan ini tidak diolah
terlebih dahulu oleh otak. Jarak terpendek efektor dalam menanggapi impuls
disebut dengan lengkung refleks.
Skema/bagan
gerak refleks
Impuls ®
reseptor ® neuron sensorik ®
medulla spinalis ®
interneuron ® Neuron motorik ® efektor
®
gerakan.
3. Macam gerakan refleks tergantung dari
tanggapan efektor terhadap impuls yang ada. Bila tanggapan terhadap impuls
melibatkan satu efektor saja, maka disebut dengan refleks
tunggal. Jika tanggapan terhadap impuls melibatkan lebih dari 1 efektor
maka disebut dengan refleks kompleks.
SSP (Sistem Saraf Pusat)
1.
Otak
Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput
meninges. Selaput meninges terdiri dari 3 lapisan :
a. Lapisan
durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat
tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi
untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
b.
Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada
dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba.
Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan
yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan
ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.
c.
Lapisan
piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat
langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk
melindungi otak secara langsung.
Otak dibagi menjadi beberapa bagian :
a.
Cerebrum
ü Merupakan
bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak.
ü Mempunyai
2 bagian belahan otak yaitu otak besar
belahan kiri yang berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan.
Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh
bagian kiri.
ü Bagian
kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak
mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area
sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik
yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah
area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika,
kemauan.
ü Mempunyai
4 macam lobus yaitu :
·
Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman,
indera peraba.
·
Lobus temporal berungsi sebagai pusat
pendengaran
·
Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat
pengliihatan.
·
Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan,
kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap.
b.
Mesencephalon
ü Merupakan
bagian otak yang terletak di depan
cerebellum dan jembatan varol.
ü Berfungsi
sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan
pendengaran.
c.
Diencephalaon
ü Merupakan
bagia otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan
mesencephalon.
ü Terdiri
dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan medulla
spinalis.
ü Bagian
yang kedua adalah hipotalamus yang
berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan
keseimbangan cairan tubuh, rasalapar, sexualitas, watak, emosi.
d.
Cerebellum
ü Merupakan
bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai
pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta
posisi tubuh.
ü Terdapat
2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum
bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.
2.
Medula
a.
Medulla oblongata
ü Disebut
juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.
ü Terletak
langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan
cerebellum.
ü Susunan
kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian
medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.
ü Berfungsi
sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan
pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk,
bersin,sendawa.
b.
Medulla spinalis
ü Disebut
denga sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang
yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang kedua.
ü Berfungsi
sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan
dari otak ke organ tubuh.
SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer)
Merupakan system saraf
yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan system saraf pusat.
1. Sistem saraf sadar/somatik
Merupakan system saraf
yang kerjanya berlangsung secara
sadar/diperintah oleh otak. Bedakan
menjadi dua yaitu :
a. Sistem
saraf pada otak
ü Merupakan sistem saraf yang berpusat pada
otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf yaitu :
No
|
Nama saraf
|
Jenis saraf
|
Menuju
|
Fungsi
|
I
|
OLFAKTORI
|
Sensorik
|
Pusat
pembau
|
Berkaitan
dengan penciuman
|
II
|
OPTIK
|
Sensorik
|
Retina
mata
|
Berkaitan
dengan penglihatan
|
III
|
OKULOMOTOR
|
Motorik
|
Otot
bola mata dan otot kelopak mata
|
Menggerakan
bola mata (kiri dan kanan)
Untuk
akomodasi dan kontraksi iris
|
IV
|
TROKLEAR
|
Motorik
|
Oto
bola mata
|
Untuk
memutar bola mata
|
V
|
TRIGEMINUS
a.
OFTALMIK
b.
MAKSILAR
c.
MASNDIBULAR
|
Motorik
|
Kelopak
mata atsa, bola mata, kelenjar lakrimal
Mukosa
hidung, langit-langit rongga mulut, taring, gigi atas, pipi dan kelopak mata
bawah.
Lidah
bagian atas (bukan pengecap), gigi bawah dan rahang bawah.
|
Membawa
impuls yang berkaitan dengan sensai rasa, nyeri, raba dan suhu.
|
VI
|
Abdusen
|
Motorik
|
Otot
penggerak bolamata
|
Pergerakan
rektus lateral
|
VII
|
Facial
|
Motorik
|
Lidah
bagian oengecap anterior
|
Mempengaruhi
pergerakan otot-otot rahang, wajah, kepala serta ekskresi kelenjar ludah dan
air mata.
|
No
|
Nama saraf
|
Jenis saraf
|
Menuju
|
Fungsi
|
VIII
|
Vestibulo
koklear
|
Sensorik
|
Koklea
telinga, vestibula dan kanal semisirkularis
|
Berkaitana
dengan pendengaran dan keseimbangan.
|
IX
|
Glosofaring
|
Motorik
|
Lidah
pengecap, tonsil langit-langit mulut, kulit telinga
|
Mempengaruhi
pergerakan otot faring dan lidah.
|
X
|
Vagus
|
Motorik
|
Faring,
laring, trakea, bronkus, pulmo, lengkung aorta
|
Mempengaruhi
pergerakan menelan, stimulasi kelenjar lambung, usus, hati dan pankreas.
|
XI
|
Asesori
spinal
|
Motorik
|
Otot
sternokleidomastoid dan otot trapezius
|
Mengkoordinasi
gerakan bahu dan leher.
|
XII
|
Hipoglosus
|
Motorik
|
Otot
lidah
|
Berkaitan
dengan kegiatan menelan dan berbicara.
|
b. Sistem saraf
sumsum spinalis
ü Merupakan sistem saraf yang berpusat
pada medula spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf
yang terbagi sepanjang medula spinalis.
ü 31 pasang saraf medula spinalis
yaitu :
Jumlah
|
Medula
spinalis daerah
|
Menuju
|
8 pasang
|
Servix
|
Kulit
kepala, leher dan otot tangan
|
12
pasang
|
Punggung
|
Organ-organ
dalam
|
5 pasang
|
Lumbal/pinggang
|
Paha
|
5 pasang
|
Sakral/kelangkang
|
Otot
betis, kaki dan jari kaki
|
1 pasang
|
koksigeal
|
Sekitar tulang
ekor
|
2.Sistem saraf
Otonom
Ø Merupakan sistem saraf yang cara
kerjanya secara tidak sadar/diluar kehendak/tanpa perintah oleh otak.
Ø Sistem saraf yang mensarafi seluruh
otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Ø Dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang keduanya bekerja secara antagonis/berlawanan.
a. Sistem saraf simpatik
ü Merupakan 25 pasang simpul saraf
(ganglion) yang terdapat di medulal spinalis.
ü Disebut juga dengan sistem saraf
thorakolumbar karena saraf ini keluar dari vertebrae thorak ke-1 sampai ke-12
dan vertebrae kolumbar ke-1 sampai dengan ke-3.
ü Beberapa fungsi sistem saraf simpatik yaitu :
§ Mempercepat denyut jantung
§ Memperlebar pembuluh darah
§ Menghambat pengeluaran air mata
§ Memperluas/memperlebar pupil
§ Menghambat sekresi air ludah
§ Memperbesar bronkus
§ Mengurangi aktivitas kerja usus
§ Menghambat pembentukan urine
b. Sistem saraf parasimpatik
ü Merupakan sistemsaraf yang keluar
dari daerah otak.
ü Terdiri dari 4 saraf otak yaitu saraf
nomor III (okulomotorik), nomor VII
(Facial), nomor IX (glosofaring), nomor X (vagus).
ü Disebut juga dengan sistem saraf craniosakral
karena saraf ini keluar dari daerah cranial dan juga dearah sakral.
ü Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik
yaitu :
§ Memperlambat denyut jantung
§ Mempersempit pembuluh darah
§ Memperlancar pengeluaran air mata
§ Memperkecil pupil
§ Memperlancar sekresi air ludah
§ Menyempitkan bronkus
§ Menambah aktivitas kerja usus
§ Merangsang pembentukan urine
DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto,
at al. 2007. BIOLOGI 3. Penerbit
Yudhistira, Jakarta.
Nurhayati,
N. 2008. Pelajaran IPA-BIOLOGI BILINGUAL
untukSMP/MTs.Kelas IX. Yrama Widya, Bandung
Saktiyono.
2004. Sains Biologi SMP 2. Esis –
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tim IPA
SMP/MTs. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam 3.
PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
Tim
Biologi SMU. 1997. BIOLOGI 2. PT.
Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
☺ © ea/materi3/mentari/bio 9/september/08 ☺
0 komentar:
Posting Komentar